Kecuali sedikit lelehan di bagian bawahnya, yang mungkin juga menetesi taplak meja, lilin tersebut pergi ke tempat yang sama seperti yang dituju oleh bensin dan minyak ketika dibakar, yakni ke udara. Tentu saja dalam wujud yang secara kimia telah berubah.
Lilin biasanya terbuat dari parafin, yakni campuran hidrokarbon, bahan yang kita jumpai dalam minyak bumi. Seperti tersirat dalam namanya, molekul-molekul hidrokarbon hanya terdiri atas atom-atom hidrogen dan atom-atom karbon. Ketika bahan ini terbakar, mereka bereaksi dengan oksigen dalam udara. Karbon dan oksigen menjadi karbon dioksida, sedangkan hidrogen dan oksigen menjadi air (mungkin tidak harus semuanya) kedua produk ini berwujud gas pada temperatur bakar, jadi semua terbang ke udara.
Banyak hidrokarbon lain yang kita bakar: metana dalam gas alam, propana dalam elpiji, butana dalam gas untuk pemantik rokok, kerosin dalam kompor atau lampu minyak tanah, dan bensin dalam mesin kendaraan bermotor. Semuanya terbakar menjadi karbon dioksida dan uap air, yang kelihatannnya menghilang selama proses tersebut. Kertas, kayu, dan batu bara mengandung beberapa bahan lain yang tidak terbakar, maka yang dihasilkan ketika dibakar adalah karbon dioksida, air dan abu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar